SELAMAT DATANG DI CONANS, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA, JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR.

Sponsor


Masukkan Code ini K1-35B8YD-8
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Produk SMART Telecom

Klik Aja

LinkShare  Referral  Prg

PR

Powered by  MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net free counters

Museum Maritim Di Tanjung Pendam

Tanjungpandan, CN - Indonesia sebagai neagra yang memiliki wilayah lautan cukup luas rupanya belum memiliki satu pun museum maritim. Jika tidak ada aral melintang, museum maritim yang pertama di Indonesia akan dibangun di Kabupaten Belitung. Museum ini dinamakan Museum Nasional
Lokasi pembangunan direncanakan berada di sisi selatan kawasan wisata Pantai Tanjungpendam Tanjungpandan, tak jauh dari lokasi syuting film Laskar Pelangi beberapa waktu lalu. Hanya saja belum ditentukan berapa luas lahan yang disediakan untuk bangunan museum maritim ini.
Direktur Arkeologi Bawah Air Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Surya Helmi mengatakan sebagai negara Maritim sudah seharusnya Indonesia memiliki museum maritim. Negara maritim lainnya sudah jauh-jauh hari memiliki museum maritim.
“Kalau terealisasi, ini adalah yang pertama di Indoensia. Negara-negara maritim lainnya sudah punya museum maritim. Di sana diceritakan bagaimana bangsa Portugis dapat menguasai dunia, lengkap dengan peta-petanya,” kata Helmi kepada Trans di sela acara peninjauan lokasi pembangunan museum maritim di Tanjungpendam, Selasa (26/5) kemarin.
Peninjauan lokasi dilakukan bersama Gatot Ghautama (Dit PBA), Prioyulianto H (Dit Museum), Budiharja (Dit Museum), Widiati (Dit PPA), Rita Sardjita (Dit PBA), dan Intan Mardiana (Dit Museum). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Sumardi, Kepala UPTD Tanjungpendam Alkar, Kepala Museum Pemkab Belitung Wahyu dan anggota DPRD Kabupaten Belitung Harsono H Katis juga ikut mendampingi.
Lantaran museum ini merupakan museum maritim nasional, lanjut Helmi, koleksi yang akan dipamerkan tentu saja berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ribuan keramik yang telah berhasil diangkat dari Perairan Bangka Belitung, termasuk keramik yang diangkat dari perairan Gelasa pun direncanakan akan melengkapi koleksi museum maritim.
Helmi mengatakan, ide pendirian museum maritim sudah pernah ditawarkan di sejumlah daerah, namun daerah tersebut tidak merespon. Hanya Kabupaten Belitung yang merespon ide museum maritim sehingga pendirian museum itu akan dilakukan di Kabupaten Belitung.
Yang paling menarik adalah banyaknya kapal tenggelam di perairan Pulau Belitung sehingga meninggalkan benda bersejarah seperti temuan ribuan keramik kuno. Ini merupakan bukti bahwa perairan Belitung merupakan jalur pelayaran yang dilalui kapal-kapal internasional.
”Museum ini nantinya akan dijadikan pusat penelitian, konservasi maritim. Tidak hanya dari Belitung, nasional tapi Internasional. Ini suatu nilai tambah bagi Belitung,”kata Helmi seraya menambahkan sebagai langkah awal pihaknya akan melakukan kajian-kajian dan seminar yang berkaitan dengan museum maritim. Seminar akan digelar pada bulan Juli.
Bupati Belitung H Darmansyah Husein saat pertemuan di ruang kerja mengatakan, pendirian museum maritim menambah daya tarik bagi Kabupaten Belitung. Namun, bupati berharap museum ini tidak sekedar berdiri tapi ada cerita menarik dibalik itu yang dapat menjadi nilai tambah bagi museum tersebut.
”Seperti cerita patung anak kecil yang lagi kencing (mannequin peace), itu ceritanya luar biasa. Anak kecil bangun tidur kencing di sumbu bom, dia menyelamatkan penduduk kota. Cerita seperti itu menarik,” kata Bupati.
Bupati menambahkan untuk mewujudkan pembangunan museum maritim ini tentu saja diperlukan kerjasama (sharing) antara Pemkab Belitung dengan pemerintah pusat.
”Museum ini bukanlah museum lokal tapi nasional bahkan dapat dijadikan pusat studi maupun kajian tentang maritim Indonesia,” kata Darmansyah.
Usai menemui bupati dan berkunjung ke lokasi, rombongan melihat-lihat koleksi keramik kuno dikediaman dr. Hendro Styobudi SpTHT dan ditutup makan siang di Rumah Makan Pandan Laut Tanjungpendam. (Rita)


Syarat Berdirinya sebuah Museum
 Lokasi bangunan
Lokasi bangunan harus strategis, mudah dijangkau dan sehat (tidak terpolusi, bukan daerah berlumpur/tanah rawa).
 Bangunan Museum
Dapat berupa bangunan baru atau memanfaatkan gedung lama. Yang penting memenuhi prinsip-prinsip konservasi, agar koleksi museum tetap lestari.
 Koleksi
Mempunyai nilai sejarah dan ilmiah termasuk nilai estetika, harus diterangkan asal usulnya secara historis, geografis dan fungsinya, harus dapat dijadikan monument jika benda tersebut berbentuk bagunan yang berarti juga mengandung nilai sejarah. Selain itu dapat diidentifikasikan mengenai bentuk, tipe, gaya, fungsi, makna, asal secara historis dan geografis, harus dapat dijadikan dokumen, harus benda asli (bukan tiruan), memiliki nilai keindahan dan benda yang unik
 Peralatan Museum
Memiliki sarana dan prasarana kegiatan pelestarian seperti vitrin, sarana perawanan koleksi (AC, dehummidifier), lampu, label serta peralatan pengamanan seperti CCTV maupun alarm system.
 Organisasi dan ketenagaan
Sekurang-kurangnya terdiri dari kepala museum, bagian adaministrasi pengelola koleksi (kurator), bagian konservasi (perawatan), bagian penyajian (preparasi), bagian pelayanan masyarakat, bimbingan edukasi serta pengelolaan perpustakaan.
 Sumber dana tetap
Museum harus memiliki sumber dana tetap dalam penyelenggaraan dan pengelolaan.

SUMBER : DIKUTIP DARI BUKU ’BAGAIMANA MENDIRIKAN SEBUAH MUSEUM’ YANG DITERBITKAN OLEH DIREKTORAT MUSEUM
DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
(Rt/Trans)

Comments :

0 komentar to “Museum Maritim Di Tanjung Pendam”

Posting Komentar

Komentar Anda kami harapkan!
Tolong tinggalkan alamat e-mail bagi anda yang anonim!
Terima Kasih.