SELAMAT DATANG DI CONANS, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA, JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR.

Sponsor


Masukkan Code ini K1-35B8YD-8
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Produk SMART Telecom

Klik Aja

LinkShare  Referral  Prg

PR

Powered by  MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net free counters

Pemimpin Dalam Perspektif Islam

Tiga pasang calon Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2009-2014 telah resmi terdaftar pada KPU. Genderang kompetisi pilprespun sudah mulai ditabuh. Mereka sudah mulai sibuk menyusun dan memasang strategi untuk pemenangan pilpres yang akan digelar pada tanggal 8 Juli 2009. Tim sukses masing-masing capres dan cawaprespun sudah dibentuk dalam rangka pemenangan masing-masing kandidatnya.

Kalau kita amati calon presiden maupun wakil presiden pada saat sekarang ini tiga kandidat dari kalangan mantan militer dan tiga lagi dari kalangan sipil. Tidak jadi soal yang akan memimpin Indonesia lima tahun kedepan apakah dari kalangan sipil atau dari kalangan mantan militer. Ini Negara demokrasi. Yang jadi soal performan presiden yang seperti apa yang dikehendaki bangsa dan negara kita yang sedang mendewasakan diri menjadi negara demokrasi dan negara yang sedang menuju kedewasaan bangsa yang bermartabat.

Sejak reformasi digulirkan, bangsa Indonesia belum tampak kedewasaannya . Budipekerti dan tata sopan santun semakin kabur. Yang ada adalah saling perang antar warga, hujat menghujat dan demo mendemo yang anarhis. Apakan itu yang disebut bangsa yang dewasa?

Pemimpin adalah orang yang akan menjadi teladan bagi rakyatnya . Kalau seorang pemimpin suka menghujat maka rakyatnyapun akan suka menghujat. Kalau pemimpin suka menyalahkan maka rakyatnyapun akan suka menyalahkan. Kelau pemimpin suka mengejek maka rakyatnya juga akan menjadi rakyat yang suka mengejek . Kalau pemimpin yang santun maka rakyatnyapun akan santun. Kalau pemimpin yang suka berbuat dan tidak sekedar ngomong maka rakyatnyapun akan suka berbuat. Rakyat sekarang sudah mulai sampai pada ambang kejenuhan terhadap para pemimpinnya. Janji tinggal janji, ngomong tinggal omongan saja. Rakyat sekarang butuh eksen / berbuat dari sang pemimpinnya. Yang penting kegairahan ekonomi rakyat bangkit . Kebutuhan rakyat terpenuhi dan kondisi stabilitas keamanan terjamin. Rakyat kecil tidak banyak menuntut kok.

Apa yang kita lihat dari para kandidat pemimpin kita ? Yang satu merasa lebih hebat dari yang lain. Yang satu penuh keyakinan mampu mewujudkan mimpi mimpi rakyatnya. Semua mengatasnamakan rakyat. Tidak semudah itu mengatur rakyat Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 juta. Yang jelas setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah SWT. Sesungguhnya manusia hanya diberi kekuasaan Tuhan sebatas pandai merencanakan dan berbuat untuk duniamu tetapi Tuhanlah yang menentukan segalanya. Allah berfirman – Lahu maqalidus samawati wal ardi = bagi Nya kendali apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi.

Dalam perspektif Islam kepemimpinan adalah sebuah amanah dan seorang pemimpin adalah pemegang amanah. Amanah mengandung makna yang sangat dalam yang perlu direfleksikan dan diserasikan antara bicara dan perbuatan, etika dan tanggung jawab.

Dalam Kitab suci Al Quran bagaimana ekspresi dan sifat kepemimpinan oleh seorang pemimpin digambarkan antara lain : (1) Seorang pemimpin harus bersifat lemah lembut dan bersifat demokratis tanpa harus menonjolkan ego kepemimpinan seperti dalam firmannya surat Ali Imran ayat 159 yang artinya: Maka karena rahmat dari Allah ( kepemimpinan Muhammad SAW ) bersikaplemah lembut maka jika kamu bersikap keras hati maka orang disekeliling kamu akan meninggalkanmu. Lemah lembut dalam arti luas baik dari segi tata bicara maupun dari arti mengerti kepentingan rakyat dan untuk rakyat (demokratis ). Keras hati dapat diartikan menonjolkan ego pribadi karena kekuasaannya tanpa mau mementingkan kepentingan rakyatnya ( otoriter ).

(2) Seorang pemimpin harus pekerja keras sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 105 yang artinya "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

(3) Seorang pemimpin harus selalu berada dihati rakyat dan dekat dengan rakyat . Rasulullah pernah mengatakan kepada para sahabatnya kalau ada yang bertanya tentang aku (diri Rasul ) maka katakanlah aku berada diantara orang yang lemah (rakyat) kalau ada yang bertanya lagi katakan aku berada diatara anak muda, kalau ada yang bertanya lagi aku berada diantara orang miskin.

Dari ucapan Rasululullah tadi menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan seluruh lapisan rakyat dan dihati rakyatnya bukan sebaliknya hanya mengeksploitasi rakyat demi kekuasaannya dan ingin dihormati rakyat. Pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya.

(4) Seorang pemimpin harus rendah hati karena Allah tidak suka kepada orang yang sombong. (5) Seorang pemimpin harus mengedepankan takwa kepada Tuhan karena seorang pemimpin akan menjadi teladan bagi rakyanya dan sifat ketakwaan mengandung esensi kemampuan pengendalian diri dalam segala aspek sehingga pemimpin yang takwa tidak akan korupsi, dan kolusi.

(6) Seorang pemimpin harus mampu melindungi seluruh lapisan rakyatnya dan mampu menciptakan kedamaian bagi rakyatnya. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam memimpin yang mampu melindungai rakyatnya tanpa memandang perbedaan suku dan agama. Apalagi bagi seorang pemimpin bagi bangsa Indonesia yang sangat heterogin baik suku agama dan kebudayaannya.

Pemilihan pemimpin bagi bangsa Indonesia untuk menjadi RI 1 tinggal menunggu hari. Suara kita sangat berarti dalam menentukan masa depan bangsa kita . Lihatlah para calon pemimpimpin kita, nilai dan tentukan pilihan kita . Penilaian kita untuk menentukan pilihan dalam memilih pemimpin diantaranya : (1) Nilai ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa (2) Yang memiliki komitmen terhadap visi dan misinya, (3) Perhatianya terhadap kesejahteraan rakyat, (4) Yang bebas dari KKN, (5) Yang memiliki keberanian dalam menegakkan keadilan, (6) Yang mampu menegakkan jati diri bangsa di mata dunia.

Dalam menentukan pilihan janganlah kita memandang dengan pandangan kasat mata atau uforia dalam kampanye, tetapi padanglah dengan kaca mata hati yang bersih dan dengan kejernihan iman sambil memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa (salat istikharah).

Ingatlah – bahwa setiap pemimpin akan dimintakan pertanggung jawabannya oleh Tuhan Allah SWT. Dan ingatlah bahwa kemarahan Allah sangat besar andaikata manusia hanya pandai mengatakan tetapi tidak diperbuatnya apa yang telah dikatakan ( Q.S Ash Shaf ayat 2 )

Pilihan Kita Sangat Menentukan Masa Depan Bangsa , Ciptakan Suara Emas Kita Agar Lahir Pemimpin Yang Berhati Emas Demi Kejayaan Bangsa Indonesia

Comments :

0 komentar to “Pemimpin Dalam Perspektif Islam”

Posting Komentar

Komentar Anda kami harapkan!
Tolong tinggalkan alamat e-mail bagi anda yang anonim!
Terima Kasih.