Jakarta, Conan's - Para petarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) tanggal 8 Juli 2009 diminta agar berkompetisi sehat, tanpa menggunakan fitnah, dan perilaku-perilaku yang akan membuat orang apatis terhadap pesta demokrasi tersebut. Lebih dari itu, Pilpres kali ini diprediksi sebagai kunci sukses ekonomi Republik Indonesia (RI).
Seperti ketahui bahwa para petarung akan berkompetisi di Pilpres 2009 adalah pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
Menarik dan di luar dugaan adalah ketetapan SBY untuk memilih Budiono sebagai calon wakil preside (cawapres). Akibatnya, munculnya berbagai riak politik, khususnya dari berbagai partai yang mendukung SBY sebagai calon presiden. Sebut misalnya PKS, PKB, PAN yang relatif memberikan reaksi beragam. Meskipun akhirnya partai-partai politik itu akhirnya bersatu dan mendukung pasangan SBY-Boediono pada saat dideklarasikan Jumat 15 Mei 2009.
Setelah melalui pertemuan dan diskusi-diskusi politik yang sarat dengan tawar menawar yang ketat, pada hari yang sama (Jumat, 15 Mei 2009) menjelang tengah malam, akhirnya pasangan Capres/Cawapres Megawati- Prabowo Subianto juga dideklarasikan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar 27, Jakarta.
Sedangkan pasangan pasangan JK-Wiranto sudah telah terlebih dahulu mendeklarasikan diri sebagai pasangan resmi pengantin presiden dan wakil presiden. Hanya saja, ketiga pasangan tersebut, mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum baru pada Sabtu 16 Mei 2009.
Dengan munculnya pasangan JK-Wiranto, SBY-Budiono dan Mega-Prabowo, nampaknya kontestan politik pilpres mulai menemui titik trang, incumbent (SBY) akan ditantang oleh dua pasangan lainnya.
JK-Wiranto
Dideklarasikannya pasangan Jusuf Kalla-Wiranto sebagai capres dan cawapres, merupakan awal dipastikannya Pilpres 8 Juli 2009 tidak akan diikuti oleh calon tunggal, seperti yang sempat dikhawatirkan. Maklum, sempat beredar isu pemboikotan pilpres oleh lawan politik SBY karena kisruh DPT.
"Pendeklarasian pasangan ini memberi jawaban atas kekhawatiran bahwa pilpres akan terganggu legitimasi dan kualitasnya karena hanya ada satu calon saja. Jadi Pak JK dan Pak Wiranto sudah memberikan jawaban, karena itu akan bisa memberikan kompetisi yang menarik," kata anggota Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid.
Kendati demikian, Hidayat mengingatkan agar para petarung di pilpres mengutamakan kompetisi yang sehat. "Jangan menggunakan fitnah, jangan gunakan perilaku-perilaku yang akan membuat orang apatis terhadap pemilu," katanya.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden JK-Wiranto pun meneguhkan tekad dan janjinya untuk membentuk pemerintahan yang efektif, besih, cepat dan lebih baik. Pengukuhan tekad dan janji itu disampaikan keduanya di Tugu Proklamasi,
"Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan akan diselenggarakan dan diselesaikan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," kata Jusuf Kalla, yang disambut tepuk tangan puluhan ribu simpatisan Partai Golkar dan Hanura, yang mengusung pasangan tersebut.
Selain pemerintahan yang efektif, bersih dan lebih cepat untuk kebaikan rakyat, pasangan JK-Wiranto juga menjanjikan kehidupan bangsa yang harmonis dan aman di seluruh wilayah
Ditambahkan Kalla, dalam membangun perekonomian nasional yang kuat, rakyat adalah sokoguru dan tulang punggung bangsa dalam situasi apapun. Dicontohkannya, saat krisis ekonomi melanda bangsa ini justru ekonomi kerakyatan tetap eksis dan berperan.
Tentang pendeklarasiannya di Tugu Proklamasi, Kalla mengatakan, langkahnya bukan langkah yang latah. "Kami ingin mencontoh semangat para bapak bangsa ini, dalam membangun bangsa dan negara ini," katanya.
Menurut Kalla, pasangan Soekarno-Hatta adalah duo serasi dalam menjalankan pemerintahan. Soekarno dikenal sebagai arsistek pembangunan dengan pandangan yang jauh ke depan. Sedangkan Mohammad Hatta, adalah sosok yang konsisten dengan ekonomi kerakyatan. "Keduanya, patut diteladani," demikian Kalla.
SBY-Boediono
Pertanyaan yang berkembang adalah, kenapa SBY memilih Budiono, ada apa dengan Budiono. Sebagai respon dari pertanyaan di atas, nampaknya ini menunjukkan “isi hati” SBY yang tidak ingin lagi capres menjadi : “real president” seperti banyak disindir dalam pasangan SBY-JK.
Boediono dianggap sosok yang tidak kontroversial dan lebih mudah diterima berbagai pihak. Kemampuan Boediono dibidang ekonomi juga tidak diragukan lagi.
"Cukup positif untuk pelaku pasar karena kemampuan Boediono sudah teruji dengan memiliki fundamental yang bagus. Akseptabilitasnya juga cukup bagus dan mudah diterima," kata praktisi pasar valuta asing Toni Maryano.
Dengan kemampuan fundamental ekonominya, kalau jadi pengusaha Boediono akan sangat memahami masalah di perusahaan. Sikapnya yang sangat hati-hati justru bagus untuk menata ekonomi ke depan agar memiliki fundamental yang bagus. Karena keberlanjutan ekonomi lebih penting ketimbang naik cepat, tapi bubble begitu pecah lebih sakit.
Sifat konservatif seperti Boediono akan membuat ekonomi
Tapi memang ada kekhawatiran, jika memilih teknokrat akan mudah digoyang di parlemen. Namu, SBY telah berhasil membangun koalisi yang bagus untuk mendukung semua kebijakan pemerintahnya nanti.
Bodiono bukan orang yang ditolak namun sifatnya yang sama seperti SBY dikhawatirkan akan lambat dalam mengambil keputusan. Boediono bukan tipe pendobrak seperti halnya Sri Mulyani atau Jusuf Kalla.
Mega-Prabowo
Kepastian Mega-Prabowo menjawab keraguan dan ketidakpastian yang sempat berkembang dalam tiga hari sebelumnya. "Hari ini, Jumat, 15 Mei 2009, telah disepakati bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto akan maju sebagai pasangan capres dan cawapres," demikian Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung membacakan keterangan pers.
"Tentunya, beliau berdua simbol bagi perjuangan rakyat, bukan simbol lainnya. Setelah melalui proses panjang, kesepakatan ini dibuat. Semoga bisa membangkitkan perekonomian rakyat," lanjut Pramono.
Dalam pidato deklarasinya, Megawati Soekarnoputri menyampaikan bahwa perjuangan yang akan dilakukan bersama Prabowo adalah untuk mensejahterakan rakyat
Menurut Megawati, melalui visi misi program ekonomi kerakyatan adalah dalam rangka menjalankan apa yang telah diinginkan oleh bapak pendiri bangsa yaitu Bung Karno untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Tengah Suryo Sumpeno mengatakan, pasangan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto merupakan pasangan ideal sebagai calon presiden dan wakil presiden. "Apalagi latar belakang Megawati yang nasionalis dan Prabowo berlatar belakang militer, dipastikan bisa memenangkan Pemilu Presiden 2009," katanya.
Dideklarikannya pasangan Megawati-Prabowo bernar-benar sesuai hasil rakernas PDI-P beberapa waktu lalu, di mana hampir semua pengurus DPD PDI-P mengusulkan Prabowo menjadi pendamping Megawati untuk maju pada pemilu presiden mendatang. Suryo mengklaim ada sekitar 33 DPD PDI-P yang mengusulkan Prabowo menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Megawati.
Masalah Ekonomi
Sementara itu Ikatan Bankir Indonesia (IBI) berharap suhu politik nasional tetap stabil dalam putaran pemilihan presiden 2009 ini. “Ekonomi
IBI menghimbau kepada para politikus untuk tetap menjaga kestabilan politik. Sebab, kalau pemilu sukses maka ekonomi akan stabil dan kuat menghadapi krisis global saat ini.
"Biasanya kalau krisis datang dari negara tetangga maka tidak lama akan mampir ke
Khusus di industri perbankan, saat ini banyak nasabah korporat yang terkena dampak krisis. Hal ini terjadi pada korporat yang produknya untuk pasar orang kaya seperti otomotif. Bisnis mereka menurun karena permintaannya menurun.
Namun untuk korporat yang produknya untuk masyarakat luas seperti produk makanan dan minuman tidak terpengaruh. Mereka diuntungkan dengan konsumsi masyarakat yang tetap tinggi dan adanya putaran pemilu 2009. "Untuk itu, mari kita kembangkan bisnis berbasis domestik sehingga menguntungkan kita semua," tuturnya.
Pertanyaannya, apakah capres dan cawapres itu memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan ekonomi? Yanti Sukamdani Sarjoprakorso, pengusaha properti mengatakan bahwa kalangan dunia usaha memiliki kriteria khusus untuk capres dan cawapres.
Sedangkan kriteria selanjutnya, (3) Komitmen membangun infrastruktur sebagai penunjang ekonomi, mulai dari jalan pelabuhan, bandara, telekomunikasi yang bisa melancarakan kegiatan ekonomi; (4) Jangan membuat peraturan yang tumpang tindih seperti masalah pajak atau bea cukai; serta (5) Mencetak sumber daya manusia yang bagus untuk digunakan di dunia usaha.
Itulah yang harus menjadi perhatian serius para capres dan cawapres. Pasalnya, j ika ditelisik dari awal, penentuan pasangan ketiga calon pengantin pilpres sangat complicated. Semua prediksi politik dalam satu bulan terakhir yang berkembang di tengah publik terbantahkan. Mencari, mecocokkan, dicoba, dilepas; persis tingkah-laku seorang pembeli baju di mall.
selamat dan sukses