Berdasarkan pantauan Wartawan Koran Transaksi, di SD Negeri No. 21 dan SMP Negeri 3 Satu Atap V Koto Kampung Dalam, akibat gempa yang terjadi Rabu sore tersebut, murid/siswa yang terletak di Korong Toboh Marunggai, Nagari Sikucur tersebut melaksanakan proses belajar mengajar di bawah tenda darurat berukuran 6 x 12 meter karena sekolah mereka roboh dihantam gempa.
Menurut Kepala SD N 21 V Koto Kampung Dalam, Zul Amri yang ditemuikoran inidi sekolahnya Rabu pagi (14/10) mengatakan, proses belajar mengajar mulai dilaksanakan Senin (12/10) lalu.
“Hari pertama kita membersihkan puing-puing sekolah yang roboh dan menyusun bangku serta pelengkapan belajar lainnya” jelas Am. Sampai saat ini lanjut Am, sekolahnya belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Sedangkan tenda yang digunakan untuk belajar saat ini didapatkan dari sumbangan warga setempat.
“Demi kelancaran proses belajar mengajar, kita sangat berharap bantuan dari pemerintah” tutur Zul Amri yang sekolahnya merupakan satu atap dengan SMP Negeri 3 V Koto Kampung Dalam.
Sampai berita ini diturunkan uang lauk pauak belum dibagikan pada masyarakat yang terkena korban gempa di Kabupaten Padang Pariaman. “Kita sedang menunggu teknis pembagian uang lauk pauk tersebut dari pihak Kabupaten Padang pariaman” jelas Camat V Koto Kampung Dalam, Zayadi, BA.
Sedangkan untuk bantuan beras, Nagari Sikucur baru mendapatkan empat ton pasca gempa, ungkap Rinaldi ketua posko bencana alam gempa Nagari Sikucur. (Mudawar)
Comments :
Posting Komentar
Komentar Anda kami harapkan!
Tolong tinggalkan alamat e-mail bagi anda yang anonim!
Terima Kasih.